POSKO KERINCI – SEI. HANGAT


Tanggal 2 Oktober 2009 Tim Assesment Posko PPBMS Jambi dua orang (Rudiansyah dan Pirman) Berangkat dari Jambi menuju Kota Sungai Penuh Kerinci dengan memakan waktu 10 Jam Perjalanan, Tim Posko Jambi Berkoordinasi dengan Tim kerinci untuk mulai berangkat menuju lokasi, Jam 8.00 Wib Tim Berangkat menuju Lokasi Bencana Gempa Bumi Di Kabupaten Kerinci perjalanan waktu dari kota sungai penuh menuju lokasi bencana gempa bumi jarak dari kota sungai penuh kabupaten kerinci ke lokasi 47 KM dengan memakan waktu 1-2 Jam perjalanan menuju kecamatan gunung raya lokasi dampak dari bencana gempa bumi kerinci, Tim menggunkan kendaraan roda dua menuju lokasi.

Tim memulai pengambilan data dari posko satlak pemda kabupaten kerinci yang berada dikecamatan, diposko satlak tercatat ada 16 desa yang terkena gempa, setelah dari posko satlak, tim langsung pengambilan data dari masyarakat yang terkena dampak gempa untuk melakukan wawancara dan observasi, dari hasil observasi tim 16 Desa tersebut ada 1167 Rumah Rusak dan 1348 KK yang terkena dampak dari bencana gempa bumi kerinci, sebagian kecil desa dan masyarakat hanya mendapat bantuan logistic dari pemda dan ada juga desa yang belum tersalurkan penuh logistic, tim bersepakat untuk mendata desa yang belum mendapatkan logistic secara keseluruhan ada 8 desa yaitu Desa Talang Kemuning 98 KK, Desa Tanjung Syam 29 KK, Desa Sungai Hangat 53 KK, Desa Perikan Tengah 36 KK, Desa Air Mumuh 10 KK, Desa Selang Paung 60 KK, Desa Masgo 10 KK dan Desa Kebun Baru 49 KK. Dari 8 Desa tersebut ada 345 KK dan diperkirakan ada 1725 orang yang belum mendapatkan bantuan secara layak. Sampai tanggal 6 Oktober 2009 masyarakat banyak yang mengelu masalah logistic dan sebagian masyarakat terserang penyakit diare, flu serta malaria, aktifitas belajar dan mengajar teganggu akibat rusaknya pasilitas sekolah dan murid pun masih troma, hamper 80% Sekola rusak dan pasilitas umum lainnya seperti masjid, MCK, PLN, dan PDAM. Dihari pertama gempa sampai hari ketiga gempa listrik mati dan air PDAM berhenti, kondisi tersebut sangat menghawatirkan masyarakat yang mengusi. Kodisi tenda-tenda darurat yang dihuni masyarakat sangat menghawatirkan Karena tenda tersebut tidak layak dengan kondisi jumlah penghuninya ditambah lagi dengan cuaca yang sering hujan.

Kamu Harus Baca Juga ini :