Kronologis Pemukulan, Pengeroyokan disertai Pembunuhan Petani di Lubuk Mandarsah Kabupaten Tebo, Jambi

Pada hari Jum’at tanggal 27 Februari 2015, masyarakat anggota kelompok tani sekato jaya bersama dengan pendamping tidak diperbolehkan masuk oleh security (Zulkifli) dan URC (unit reaksi cepat) PT. Wirakarya Sakti (APP Group) yang jaga di pos kembar 803 dengan alasan harus ada izin dari perusahaan, pada saat bersama tersebut ada juga Ketua Kelompok Tani Sekato Jaya (M.Jais), saudara Dodi bersama dengan M.Jais mendatangkan pos security untuk meminta surat perintah dari perusahaan bahawa masyarakat tidak boleh masuk melewati pos security, pihak security juga tidak bisa menunjukan surat tersebut dan tetap tidak mau membuka portal. Akhirnya pihak security menyampaikan atau semacam anjuran apa bila mau masuk buka portal sendiri saja, dan ketua kelompok tani sekato jaya membuka portal tersebut sehingga mobil mitsubhisi L300 pick up yang membawak peralatan masak dan sembako untuk syukuran/doa panen raya untuk bisa masukan.
Pada jam 14.00 wib saudara Indra (korban) menjemput saudara Nick Karim (Tim WALHI Jambi) dengan menggunakan sepeda motor GL Pro di simpang niam yang baru saja datang dari kota jambi. Sekitar jam 16.03 wib Indra (korban) bersama Nick Karim sampai pada pos kembar security di stop oleh tim URC (Unit Reaksi Cepat) PT. Wirakarya Sakti sebanyak 2 (dua) orang, lantas mereka bertanya (URC) terhadap korban dan Nick Karim “Mau Kemana”?, dijawab oleh Nick Karim mau kedalam, kemudian URC membentak Indra (Korban) dengan ucapan “Kau ini belagak nian!!!” (Kau ini sok banget), lantas Indra (Korban) menjawab “Apo Bang” (apa bang), pihak URC langsung memukul Indra (Korban) dari belakang disusul dengan 5 (lima) orang rekan-rekannya untuk memukul korban. Nick Karim berusaha untuk melerai namun upaya itu tidak berhasil karena jumlah URC terlalu banyak, kemudian Nick Karim meminta kepada salah satu Security yang berpakai dinas yang berada di pos untuk membantu menghentikan pemukulan terhadap korban, namun tidak ditanggapi oleh pihak Security tersebut. Kemudian Nick Karim ditarik oleh Bapak-Bapak yang berada didekat lokasi pos untuk menghindar dan mencari bantuan ke desa Lubuk Mandarsah dusun Pelayang Tebat. Nick Karim tiba di dusun Pelayang Tebat sekitar pukul 16.28 wib meminta pertolongan kepada masyarakat bahwa Indra (korban) di pukuli oleh URC PT.Wirakarya Sakti, mendengar berita tersebut masyarakat sekitar 30 orang langsung menuju ke lokasi pos kembar sekitar jam 16.30 wib, sesampai masyarakat di pos kembar Indra (Korban) tidak berada disitu dan masyarakat langsung menanyakan kepada security (Zulkifli) yang ada di pos kembar “Apakah benar Indra (korban) di keroyok dan dibawak ke Districk 8?”, security tersebut menjawab “tidak tau, silahkan saja bertanya kepada anggota URC”, tim URC yang pada saat itu ada disamping pos security, pada saat masyarakat menanyakan kepada URC, tim URC tersebut sudah dilengkapi dengan senjata tajam (Parang dan Pisau) masyarakat tetap menanyakan keberadaan Indra (korban) “dimana posisi Indra (korban)?”, tim URC menjawab “tidak tau, disini juga tidak terjadi apa-apa”. Akhirnya masyarakat bertanya kembali kepada security (Zulkifli) yang berada di pos dan security menjawab bahwa Indra (korban) sudah di bawak ke districk 8 menggunakan mobil patroli URC yang bermerek Ford. Karena kekesalan masyarakat terhadap Security, masyarakat langsung mengusir security dan URC dari pos, dilokasi pos masyarakat menemukan senjata tajam seperti parang dan pisau yang di persiapkan oleh tim security dan URC, setelah itu selesai masyarakat bubar dan kembali ke lahan.
Tim WALHI Jambi Abdullah dan Dodi yang berada dilokasi juga menelpon (jam 17.00) saudara Rudi (WALHI Jambi) yang sedang dalam perjalanan menuju ke lubuk mandarsah, untuk segera menghubungi pihak perusahaan meminta pertanggungjawab tentang keberadaan Indra (korban) dan kejadian pengroyokan/pemukulan. Rudi (WALHI Jambi) menghubung pihak perusahaan untuk melepaskan Indra (korban) dan harus bertanggungjawab tentang kejadian tersebut.
Sekitar jam 19.00 wib masyarakat mencoba untuk menuju ke camp yang ada disekitar lokasi lahan masyarakat, sesampai di camp masyarakat menemui anggota URC dan kepala URC (Kemas Afrizal) untuk menanyakan keberadaan Indra (korban), kepala URC menyatakan kami tidak tau apa-apa soal kejadian tersebut, kami tetap berada di camp (stand by). Dengan tidak saling curiga masyarakat kembali ke posko kelompok tani sekato jaya untuk berdiskusi dan makan malam, setelah selesai masyarakat kembali lagi ke camp dan di camp tidak ada satupun URC yang berada di camp tersebut, dan masyarakat tetap stand by dilokasi sambil menunggu berita soal keberadaan Indra (korban).
Sejak berita tersebut didapat oleh Rudi (WALHI Jambi) selalu berkomunikasi kepada perusahaan untuk memastikan keberadaan Indra (korban) dan harus bertanggungjawab, pimpinan perusahaan PT. Wirakarya Sakti yang dihubungi (Slamet Irianto, Kurniawan dan pimpinan lainnya) menjawab (jam 20.00 wib) tim kita lagi berusahan mencari keberadaan korban yang sampai saat sekarang tidak tau dimana posisi URC yang membawa Indra (korban), Akiet (kepala security PT.WKS) yang ditemu Rudi (WALHI Jambi) dilokasi pos kembar (Jam 21.30 wib) juga tidak tau dimana posisi korban dan posisi URC yang membawak korban, mereka lagi dalam pencarian kita dan sekarang kita tetap lagi mencari. Komunikasi tersebut terus dilakukan terhadap perusahaan sampai pagi.
Sekitar pukul 22.00 wib Nick Karim teman korban pada saat kejadian datang ke lokasi lahan masyarakat dan menceritakan kronologis kejadian tersebut kepada masyarakat, dan pada saat itu juga pihak kepolisian dari intel polres tebo datang untuk menanyakan soal kejadian tersebut dan Nick Karim menceritakannya.
        
Sekitar jam 01.00 wib (malam) tanggal 28 Pebruari 2015, Waka Polres Tebo, Kaplsek Tebo Ilir, Kapolsek Tengah Ilir, Kasat Reserse polres dan anggota datang ke lokasi lahan masyarakat untuk berdiskusi. Kedatangan pihak kepolisian untuk memastikan bahwa kejadian ini sudah ditangani secara hukum oleh kepolisian, jadi meminta kepada masyarakat untuk tenang dan bersabar, dan juga meminta teman Indra (korban) waktu kejadian saudara Nick Karim untuk bisa datang ke polsek untuk membuat laporan polisi, proses membuat laporan polisi tersebut dilakukan di polsek tengah ilir.
Pada tanggal 28 Pebruari 2015 sekitar jam 09.00 wib kepala security (Akiet) PT. Wirakarya Sakti menelpon Rudi (WALHI Jambi) mengabarkan bahwa Indra (korban) sudah ditemukan sekitar 7 Km dari lokasi camp districk 8 dengan keadaan tidak bernyawa dan sekarang dalam proses evakuasi dari pihak kepolisian. Rudi (WALHI Jambi) menelpon Kasat Reserse Polres Tebo untuk memastikan berita tersebut dan kasat menjawab, memang sudah ditemukan korban dengan ciri-ciri rambut keriting, memakain celana pendek dengan keadaan luka memar diseluruh tubuh, bekas sayatan diseluruh tubuh, tanda tusukan benda tajam, benda tumpul dengan keadaan mulut ditutup menggunakan baju, tangan dan kaki diikat, sekarang jenazah dibawa ke rumah sakit tebo untuk dilakukan visum dan otopsi. Setelah mendapatkan informasi dari kasat reserse polres tebo, Rudi (WALHI Jambi) langsung menuju ke rumah sakit untuk memastikan korban yang ditemukan, sesampai dirumah sakit langsung melihat korban dan benar adalah saudara Indra. 

Kamu Harus Baca Juga ini :

Sungai Batanghari Bukan Jalur Tambang

Siaran Pers Sungai Batanghari Bukan Jalur Tambang Jambi- Problematika industri pertambangan Batubara dan proses pengangkutannya masih menjadi permasalahan serius yang belum bisa diatasi oleh Pemerintah Provinsi Jambi. Pasca dilantiknya Gubernur...

Read More