Kedatangan Teten Masduki, Kepala Staf Kepresiden
disambut oleh Direktur Walhi Jambi
|
Dalam lawatan ketatanegaraan Presiden Jokowi, agenda melihat rumah perlindungan di Sungai Bungur kemudian dipercayakan kepada Teten Masduki, Kepala Staf Kepresiden. Teten Masduki didampingi oleh Sukardi Rinakit, Staf Khusus Mensekneg. Sukardi biasa dikenal sebagai pengamat politik. Selain itu ada Noer Fauzi Rahman (Oji), peneliti Sajogyo Insitute.
Alasan memilih lokasi di Sungai Bungur, Kecamatan Kumpeh Ilir, kabupaten Muara Jambi, karena Sungai Bungur salah satu rumah perlindungan yang dipersiapkan swadaya oleh masyarakat.
Sungai Bungur merupakan Desa yang langsung berhadapan dengan areal kebakaran yang cukup pekat tahun 2015. Desa Sungai Bungur di kelilingi oleh kebakaran yang terjadi di PT. BBS, PT. BEP, PT. WSI, PT. PDI. Kebakaran itu kemudian diperparah dengan kebakaran di Taman Hutan Raya Tanjung di belakang Desa Sungai Bungur. Areal yang terbakar merupakan langganan kebakaran di lahan gambut selama 5 tahun terakhir ini.
Kedatangan Teten Masduki sedikit mengobati rasa sedih masyarakat setelah sebelumnya sama sekali tidak ada dukungan dari Pemerintah terhadap fasilitas kesehatan.
Dalam pertemuan, Teten Masduki yang akrab dipanggil Teten menyampaikan permohonan maaf dari Presiden Jokowi yang harus menghadiri agenda ketatanegaraan yang terpisah. Teten juga menyampaikan apresiasi terhadap upaya yang dilakukan oleh masyarakat Sungai Bungur didalam membangun rumah perlindungan untuk anak-anak, ibu hamil dan kelompok rentan lainnya.
Upaya yang dilakukan oleh masyarakat dapat mengurangi dampak kabut asap yang sudah terjadi selama 3 bulan lebih di Sungai Bungur.
Dalam kesempatan Tanya jawab dengan masyarakat, masyarakat menyampaikan keluhan tidak ada sama sekali dukungan dari Pemerintah terhadap fasilitas kesehatan. Selain itu juga masyarakat sudah kesal terjadinya kebakaran di areal perusahaan yang terjadi setiap tahun dan belum ada upaya penegakkan hokum.
Sambutan Teten Masduki
|
Teten berjanji akan meneruskan kepada Menteri Kesehatan untuk membantu memberikan dukungan fasilitas kesehatan. Selain itu juga akan menyampaikan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menata di areal gambut. Teten juga akan berbicara kepada Menteri Agraria/Tata Ruang untuk mempertimbangkan memberikan tanah kepada masyarakat.
Sebelum menutup acara, Teten menyampaikan dukungan pendanaan sebesar 20 juta rupiah untuk membantu kegiatan rumah perlindungan.
Teten menyempatkan diri untuk melihat fasilitas yang tersedia. Fasilitas yang tersedia masih minim selain obat-obatan, ruangan tertutup dan kipas angin untuk mendinginkankan ruangan. Termasuk kasur yang berjejer 5 buah di lantai.
Teten Masduki menyempatkan Berphoto dengan masyarakat
|
Rumah Perlindungan dibangun oleh masyarakat Sungai Bungur untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak, ibu hamil dan kelompok rentan lainnya. Rumah perlindungan digunakan pada pagi hari hingga sore. Sehari-hari rumah perlindungan digunakan anak-anak untuk bersenda gurau. Jumlah cukup banyak. Sekitar 30 orang. Sedangkan untuk malam hari, anak-anak bisa pulang ke rumah. Untuk penderita ISPA di Sungai Bungur, Sogo, Tanjung dan Sponjen mencapai puluhan orang. Untuk pasien ISPA langsung dirujuk ke Jambi dengan menggunakan mobil yang disediakan.