JAKARTA, JITUNEWS.COM – Direktur LSM Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jambi, Musri Nauli mengatakan bahwa pihaknya hingga saat ini terus melakukan penghitungan dampak kerugian multidimensi akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) serta kabut asap di Provinsi Jambi.
“Kerugian finansial di Jambi diperkirakan mencapai Rp 7 triliun hingga September 2015. Jumlah tersebut meningkat dari kerugian tahun lalu yakni sebesar Rp 4 triliun,” kata, Musri Nauli saat dihubungi JITUNEWS, Sabtu sore (5/9).
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa langkah perhitungan yang dilakukan Walhi Jambi tersebut hanya dari indikasi kerugian lingkungannya saja, namun pihaknya menilai apabila perhitungan tersebut ditambah indikator lainnya, bisa lebih banyak lagi.
Ia menjelaskan bahwa dampak yang sangat terasa adalah banyak sekolah-sekolah sengaja diliburkan proses belajar mengajarnya, masyarakat yang kemudian banyak terganggu kesehatan pernapasannya dan sejumlah arus transportasi yang terhambat akibat asap.
Ia juga memaparkan bahwa, di Jambi sendiri terdapat ikan khas bernama ikan ‘semang’ yang hingga saat ini terus terancam punah akibat tercemar asap. Selain itu, sejumlah tanaman obar-obatan juga lenyap akibat kebakaran lahan terjadi sedalam 30 cm di bawah permukaan tanah.
“Ini menyebabkan lahan tidak produktif dan banyak racun api,” ujarnya.
Kerugian selanjutnya yakni pencemaran udara, di mana kabut asap menghasilkan karbon monoksida yang berbahaya untuk kesehatan.
Langganan kebakaran hutan dan kabut asap di Jambi, lanjut dia, menyebabkan bergesernya jadwal tanam petani. Ia bercerita, biasanya petani mulai tanam pada bulan empat. Seharusnya satu bulan setelah tanam terjadi hujan. Namun BMKG menyebut, hujan akan datang intensif pada Oktober 2015. Lantas, puso dan gagal panen pun mengancam.
Ia pun menyampaikan indeks lingkungan hidup di Jambi terus mengalami penurunan. Di mana, dalam lima tahun terakhir, terjadi penurunan hingga 27 %. Jika dalam lima tahun tidak dilakukan langkah perbaikan, dipastikan terjadi penurunan indeka lingkungan hingga 40 %
Gila, Kerugian Akibat Karhutla Jambi Mencapai 7 Triliun!
Publikasi Terbaru Kami
Sidang Keempat Ibu Dewita : Kesaksian Ahli Jaksa Penuntut Umum
Debat Pilgub Jambi 2024: Tinjauan Kritis WALHI terhadap Visi Calon Gubernur yang Minim Terobosan
Sidang ketiga Ibu Dewita : Mengupas Fakta Persidangan Kasus Pembakaran Lahan di Konsesi PT ABT
Sidang kedua Ibu Dewita : Menyemai Kehidupan di Lahan Kering, Dihadapkan dengan Tuduhan Tak Beralasan
Sadis! Dedi Irawan Nyaris Tewas Digorok PK Mafia Tanah di Batanghari
Jadilah Bagian dari WALHI Jambi
Kamu Harus Baca Juga ini :
Kertas Posisi “JANJI MANTAP, PETAKA BATUBARA”
Kertas-Posisi-Batubara-2023-WALHI-Jambi-1Unduh
Read MoreBriefing Papper “El-Nino dan Ancaman Api dari Konsesi (Peringatan Bagi Negara)”
Briefing Papper Wahana Lingkungan Hidup Indonesia 2023 Kutipan Media 1.Uli Arta Siagian, Manajer Kampanye Hutan dan Kebun WALHI Nasional “Pengurus negara ini tidak boleh terus membebani rakyat untuk mitigasi dan...
Read MoreSungai Batanghari Bukan Jalur Tambang
Siaran Pers Sungai Batanghari Bukan Jalur Tambang Jambi- Problematika industri pertambangan Batubara dan proses pengangkutannya masih menjadi permasalahan serius yang belum bisa diatasi oleh Pemerintah Provinsi Jambi. Pasca dilantiknya Gubernur...
Read MorePers Rilis “Pembubaran dan Tindakan Represif Aksi Masa Pematang Bedaro”
Pers-Rilis-pematang-bedaroUnduh
Read More