Deklarasi Komunitas Pemuda Senyerang (KOMPAS)


“Perkuat Persatuan Pemuda dan Tani untuk Masa Depan yang Lebih Baik”. 

Senyerang, Jum’at, 31 Desember 2010. Pemuda Kel. Senyerang Kec. Senyerang Kab. Tanjung Jabung Barat – Jambi yang tergabung dalam Komunitas Pemuda Senyerang (KOMPAS) mengadakan kegiatan Deklarasi dan Malam Amal, bertempat di Kantin Kain Pasar Senyerang. Kegiatan dibuka pada pukul 20:00 WIB dan selesai sekita pukul 01:00 WIB.

Selain untuk tujuan deklarasi dan mempererat persatuan pemuda, kegiatan ini juga ditujukan sebagai hiburan rakyat dan media konsolidasi guna menjaga semagat para warga Senyerang dalam memperjuangkan lahan seluas 7.224 Ha yang dirampas oleh PT Wira Karya Sakti (Sinar Mas). Tidak kurang dari 900 orang hadir dalam kegiatan ini, mereka terdiri dari anak-anak, pemuda, ninik mamak, tuo tengganai, cerdik pandai, alim ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat dan warga pada umumnya. Turut hadir para tamu undangan yang berasal dari desa sekitar dan organisasi pendukung dari kota Jambi (PPJ dan WAHI Jambi).


Deklarasi dan malam amal ini dimeriahkan dengan kesenian berupa Hadrah dan tari-tarian anak-anak kampung. Kegiatan diisi dengan sambutan ketua pemuda, tokoh masyarakat dan tamu undangan (PPJ dan WALHI Jambi), serta pengukuhan pengurus, pemberian plakat penghargaan pahlawan petani kepada keluarga almarhum Ahmad Adam bin Syafri dan penyerahan hadiah untuk beberapa kategori perlombaan yang telah diadakan sebelumnya. Diantaranya adalah lomba futsal dan lomba menulis surat ke Gubernur Jambi tentang perampasan tanah warga, tindakan kekerasan dan perusakan lingkungan oleh PT WKS.

Ketua pemuda (Syamsu Rizal), dalam orasinya menyampaikan; “Pemuda harus mengorganisir diri dan peduli terhadap nasib petani. Kami harus terus belajar dan butuh dukungan dari banyak pihak”. Sementara itu, ketua Persatuan Petani Jambi (Aidil Putra) dalam orasinya menekankan; “pentingnya memperkuat organisasi, menjaga semangat juang demi cita-cita yang diharapkan. Tak ada hujan emas dari langit, pemerintah harus terus dipaksa untuk memenuhi tuntutan petani. Tanpa organisasi yang kuat, kita akan kesulitan mendesak pemerintah untuk memenuhi tuntutan kita, karena PT WKS bajingan itu, dengan power dan uangnya pasti tak akan senang dengan perjuangan kita, dan pasti akan menghalalkan segala cara, termasuk menyogok pemerintah dan kelompok-kelompok lainnya”. Direktur WALHI Jambi (Arif Munandar) menambahkan, “PT WKS itu drakula hutan dan tanah, 1/3 kawasan hutan Jambi dikuasai oleh mereka, dan masih ingin terus memperluas bisnis, salah-salah kampung kita akan digusurnya. Kami akan selalu dan terus mendukung perjuangan masyarakat, sepanjang kita mau berjuang bersama-sama”.

Kegiatan ini, semoga menjadi awal dalam upaya memperkuat persatuan pemuda dan tani untuk masa depan kita yang lebih baik. Bak petatah-petitih adat; “Tumbuh karna ditanam, tinggi karena dianjung, gedang karena dilambung. Befikir idak sekali sudah, berundingpun idak sekali putus”. Tambah Pak Zainal Efendi tokoh masyarakat Senyerang dalam orasinya.
(ZM)

Kamu Harus Baca Juga ini :

Sungai Batanghari Bukan Jalur Tambang

Siaran Pers Sungai Batanghari Bukan Jalur Tambang Jambi- Problematika industri pertambangan Batubara dan proses pengangkutannya masih menjadi permasalahan serius yang belum bisa diatasi oleh Pemerintah Provinsi Jambi. Pasca dilantiknya Gubernur...

Read More