Jambi (ANTARA Jambi) – Sembilan anak sungai di Kota Jambi dalam kondisi darurat karena tercemar limbah rumah tangga domestik, kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah setempat Evi Primawati.
“Kandungan ‘biochemical oxygen demand’ (BOD) di sembilan anak sungai dan dua danau di Kota Jambi itu sangat tinggi di atas baku mutu karena tercemar limbah domestik rumah tangga,” katanya di Jambi, Jumat.
Ia mengatakan di Kota Jambi terdapat sembilan anak sungai yang tersebar di sejumlah kecamatan dan dua danau yaitu Danau Sipin dan Danau Teluk.
Ia mengatakan, setiap tiga bulan tim BLHD melakukan uji petik untuk mengetahui seberapa tinggi batas baku mutu air disetiap anak sungai rata-rata kandunganya selalu di atas baku mutu air.
“Tetapi air sungai di Kota Jambi ini tidak ada yang konsumsi dan gunakan untuk sehari-hari karena masyarakat umumnya menggunakan air dari saluran PDAM,” kata dia.
Lebih lanjut Evi menambahkan, pihaknya telah meminta kepada pemerintah agar memberikan anggaran kepada kelurahan untuk melaksanakan kegiatan gotong royong membersihkan sungai.
“Kita minta lurah dikasih anggaran untuk membersihkan sampah dengan melibatkan masyarakat dan tahun 2016 diharapkan sudah mulai dianggarkan di APBD,” katanya.
Kedepan, Evi Primawati meminta setiap lurah yang teritorialnya terdapat anak sungai agar mulai melakukan pembersihan sampah melalui budaya gotong royong dengan melibatkan masyarakat.
Membersihkan limbah sampah di anak sungai mungkin nanti bisa bekerja sama dengan masyarakat dan budaya gotong royong ini lah yang memang harus dihidupkan lagi,” katanya menambahkan.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jambi, Musri Nauli mengatakan, umumnya anak sungai di Kota Jambi itu banyak beralih fungsi menjadi tempat permukiman penduduk dan bangunan lainnya.
“Karena alih fungsi sungai itu disekelilingnya terdapat permukiman dan bangunan lainnya membuat sungai tercemar dengan limbah rumah tangga dan ini dapat menyebabkan banjir karena tidak dapat menpamung debit air,” kata Musri.
Dikatakan Musri, sudah saatnya pemerintah mendorong merubah perilaku masyarakat di kawasan anak sungai agar tidak membuang limbah rumah tanggai.
“Artinya ini harus ada kesadaran bersama dan juga pemerintah harus bisa menyediakan tempat penampungan sampah disetiap pemukiman sekitar sungai,” kata Musri Nauli. (Ant)
http://jambi.antaranews.com/berita/307919/blhd–sembilan-anak-sungai-tercemar-limbah
BLHD : Sembilan anak sungai tercemar limbah
Publikasi Terbaru Kami
Siaran Pers – SIMSALABIM PIN EMAS KEPOLISIAN DAERAH JAMBI ATAS KASUS TINDAK PIDANA PERTANAHAN
Sidang Keempat Ibu Dewita : Kesaksian Ahli Jaksa Penuntut Umum
Debat Pilgub Jambi 2024: Tinjauan Kritis WALHI terhadap Visi Calon Gubernur yang Minim Terobosan
Sidang ketiga Ibu Dewita : Mengupas Fakta Persidangan Kasus Pembakaran Lahan di Konsesi PT ABT
Sidang kedua Ibu Dewita : Menyemai Kehidupan di Lahan Kering, Dihadapkan dengan Tuduhan Tak Beralasan
Jadilah Bagian dari WALHI Jambi
Kamu Harus Baca Juga ini :
Pers Rilis “Pembubaran dan Tindakan Represif Aksi Masa Pematang Bedaro”
Pers-Rilis-pematang-bedaroUnduh
Read MoreSungai Batanghari Bukan Jalur Tambang
Siaran Pers Sungai Batanghari Bukan Jalur Tambang Jambi- Problematika industri pertambangan Batubara dan proses pengangkutannya masih menjadi permasalahan serius yang belum bisa diatasi oleh Pemerintah Provinsi Jambi. Pasca dilantiknya Gubernur...
Read MoreBriefing Papper “El-Nino dan Ancaman Api dari Konsesi (Peringatan Bagi Negara)”
Briefing Papper Wahana Lingkungan Hidup Indonesia 2023 Kutipan Media 1.Uli Arta Siagian, Manajer Kampanye Hutan dan Kebun WALHI Nasional “Pengurus negara ini tidak boleh terus membebani rakyat untuk mitigasi dan...
Read MoreSiaran Pers – Solidaritan Koalisi Masyarakat Sipil Menolak Kekerasan dan Pembangunan Kawasan Rempang Eco-City
Siaran PersSolidaritan Koalisi Masyarakat Sipil Menolak Kekerasan dan Pembangunan Kawasan Rempang Eco-City Hentikan Program Strategis Nasional Kawasan Rempang Eco-City, Copot Kapolresta Barelang, Kapolda Kepulauan Riau, dan Komandan Pangkalan TNI AL...
Read More