JAMBI – Jika sebelumnya disinyalir asap di daerah ini berasal dari kebakaran lahan di wilayah tetangga, saat ini baru diketahui asap tersebut dari Jambi sendiri. Salah satu yang menjadi sumber asap yang menyelimuti wilayah Jambi ini yakni kebakaran lahan gambut di Area Pengguna Lain (APL) seluas 100 hektare. Lokasinya berada di Desa Gedong Karya, Kecamatan Kumpeh Ilir, Kabupaten Muarojambi. Hingga kini, api belum berhasil dipadamkan. Bahkan sudah mendekati lahan Taman Hutan Rakyat (Tahura).
Kemarin (28/10), pemadaman dilakukan selama enam jam, dengan cara water booming kapasitas 3.500 liter air. Dimana bom air dilakukan sebanyak 56 kali, dari udara menggunakan helikopter BNPB M17.
Kepala Seksi Tanggap Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Provinsi Jambi, Dalmanto, mengatakan lokasi kebakaran cukup luas, asap yang ditimbulkan juga sangat tebal.
“Kawasannya cukup luas, kita hanya menggunakan satu unit helikopter,” ujar Dalmanto, kepada sejumlah wartawan , kemarin (29/10).
Oleh karenanya, pihaknya akan kembali akan melanjutkan pemadaman pada hari ini, Kamis (30/10). Mengingat, api sudah mendekati hutan Tahura. “Jadi harus cepat diatasi, besok kita mulai pukul 09.00 Wib,” katanya.
Saat ini kata Dalmanto, pihaknya hanya fokus untuk memadamkan api dikawasan tersebut. Pasalnya, yang terbakar merupakan lahan gambut. Sehingga merupakan sumber asap yang menyelimuti Jambi.
Lebih lanjut Ia mengatakan, pemadaman dilakukan dua kali, yakni pukul 10.00 Wib sampai pukul 13.00 Wib. Kemudian pukul 14.00 Wib sampai pukul 17.00 Wib. “Pertama kita jatuhkan sebanyak 36 kali dan kedua 20 kali,” lanjutnya.
Sementara, Direktur wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Musri Nauli mengatakan, diduga kebakaran lahan gambut seluas 100 hektare itu merupakan kawasan PT M, yang berdekatan dengan PT D.
“Berdasarkan data kita, dugaannya, titik api berada dalam kawasan dua PT tersebut,” ujar Musri Nauli, saat dihubungi via ponselnya, Rabu (29/10) malam.
pengoeboman air dilakukan sejak pukul 10 hingga pukul satu, bom air dijatuhkan sebanyak 36 kali.wilayah yang saat ini terbakar dikawasan tersebut sangat luas, dan sulit untuk dipadamkan.
pemadaman ini melalui water booming dari udara menggunakan satu unit helicopter. “ Lahan ini merupakan Area Pengguna Lain (APL),” ujar Dalmanto, kepada harian ini, kemarin (29/10).
berhasil sudah melakukan pemadaman dari pukul 10.00 Wib – 15.00 Wib, pihaknya belum berhasil memadamkan ai tersebut.
“Kita fokus kesini dulu, ini kebakarannya cukup luas”
6 masih, besok sambung lagi, 14-15. Sekitar 20 kali, tapi api masih.
namun tidak diketahui apakah area perusahaan atau tidak. Kebakarannya cukup luas dan asapnya tebal.
Dilakukan 36 kali bombing selama tiga jam.
Lebih kurang 100 hektare, mulai 10 – 13.00 Wib, air diambil dari sungai Batanghari menggunakan wadah dengan muatan 3.500 liter dan menggunakan helicopter.
Lahan gambut yang dekat dari sungai dengan jarak 5 kilo, tetapi sangat luas.
Untuk hari ini dilakukan dua kali.
Dilakukan sampai padam,terkait daerah lain, dirinya belum menuju kesana, pasalnya ingin fokus kesana karena merupakan hasil asap
Terkait dengan hujan beberapa hari ini tidak sampai disana, pasalnya tidak terlihat bekas hujan dan api masih terus menjalar.
Yang terbakar merupakan lahan yang sudah tidak dipakai.
Harian Jambi Ekspress, 30 Oktober 2014
http://www.jambiekspres.co.id/berita-18899-100-ha-lahan-gambut-hangus.html